Langsung ke konten utama

KETIKA VIBRASI CINTA MELEKAT DI JIWA






Waktu usia anak-anak,  kita sering membayangkan Dia itu Maha Hebat dan Maha SegalaNya.  Tidak  ada kemampuan bagi kita untuk mengidentifikasikan diri denganNya.  Akibatnya,  perasaan takut teramat sangat muncul   ketika mengingat kepada yang serba Maha itu. Akhirnya,  Taqwa pun diartikan takut  dan tunduk. Namun perasaan takut ini jugalah yang membuat jarak kita denganNya sangat jauh. Dia yang sangat Suci, sementara kita sangat kotor. Lantas, bagaimana dengan pendekatan Cinta?  Bila dengan cinta, tiada lagi perasan takut dan tunduk,  melainkan perasaan kepasrahan diri dan keterpesonaan hati kepadaNya.

          Cinta  tidak bisa diterangkan,  dan hanya bisa dirasakan.  Tidak  cukup kosakata yang tersedia untuk menggambarkan bagaimana nikmatnya Cinta.  Karena  kosakata yang tersedia didominasi oleh kebutuhan fisik sehingga untuk mencari kata yang bisa memfasilitasi keinginan jiwa ini tidaklah cukup.

Lautan Cinta pada diri seseorang akan mengimbas pada seluruh ruang.  Jika  cinta sudah terpatri dalam seluruh jaringan badan kita,  maka  vibrasinya akan menghapus semua kebencian sebagai manifestasinya dalam kehidupan.  Begitu  bertemu dengan seseorang,  Ia tersenyum.  Kedamaian dalam mikrocosmos berdampak kuat pada kedamaian dan ketentraman makrokosmos.

Mengenai Dia yang maha Cinta,  cintaNya  bersifat primer. Sementara  cinta yang diimplementasikan oleh diri ini dan  sebagian diri yang lain, sekunder.  Primer  itu inti,  substansi. Yang  sekunder itu tidak substansial.  Pemilik  cinta sesungguhnya hanyalah Dia.  Hakikat Cinta yang sesungguhnya ialah  unconditional love. Tanpa pamrih.  Semuanya  muncul dan terpusat pada ketulusan hati yang tidak bisa dilakukan secara kepura-puraan dan penuh rekayasa.  Berbeda dengan cinta kita ini yang memiliki kepentingan. 


Ada sebuah ungkapan dari ahli hakikat yang mengatakan

  ‘’kalau cinta sudah meliputi,  maka tak ada lagi ruang kebencian di dalam diri seseorang.  Sejelek  apapun dan kasarnya orang lain,  Iya tak akan membalas dengan kejelekan’’


Betapa agungnya cinta itu,  hingga membuat kita bertanya-tanya pada diri sendiri. Mampukah kita mencintai tanpa syarat? Mencintai dengan setulus hati tanpa adanya kepentingan dan kepura-puraan pada setiap makhluk? semoga  segala bentuk perkataan, sikap dan perilaku,  selalu dipenuhi oleh cinta.  sebab dibalik cinta, kita menemukan harta karun terbesar berupa karakter yang luar biasa hebat membuat kita kaya hati. Dialah  Ikhlas.


         Referensi  dari tulisan ini  berasal dari  kajian tasawuf  oleh  seorang tokoh panutan.  Prof nasaruddin Umar :   Mendekati  Tuhan Dengan  Kualitas   Feminin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aguste Comte : Positivisme

      Sumber : NgajiFils.Fakhruddin Faiz Tokoh   yang bernama aguste Comte, memiliki penyakit jiwa dalam sejarah. Agak paranoid, beliau pernah masuk sekaligus pernah kabur dari rumah sakit jiwa. Aliran   positivisme ini mengarah kepada sosiologi berciri khas Comte. Kisah   hidup yang terbilang   tragis.   Sebab ia   hidup di saat Perancis mengalami perang. Waktu itu,   kelompok   bangsawan bersikeras menginginkan monarki   sementara rakyat menginginkan demokrasi. Dari   pasca Revolusi Perancis inilah yang melatarbelakangi lahirnya positivisme yakni keinginan untuk merehabilitasi kondisi sosial pasca revolusi tahun 1789.   Ada   dua pemikiran yang muncul. Pertama,   mereka yang ingin kembali pada model masyarakat tradisional   (kelompok Romantik). Kedua,   mereka yang mencari nilai-nilai baru modernitas dan memimpin masyarakat saintis-industrial di masa depan (kelompok positivism)...

Otak dan Hati

Otak dan Hati              Saat ini, aku bukanlah seorang milyader :v.  Tapi Aku bisa berteriak dengan lantang bahwa akulah orang yang paling kaya di dunia karena memiliki harta paling besar yang bernama Otak dan Hati *Dalam perspektif imajinasiku sendiri, siapa yang berani membantah? Bila kau juga sepakat, maka kuanggap kau sebagai seseorang yang  paling kaya juga.   Namun, untuk kau yang saat ini merasa paling menderita, makhluk   paling melarat di sudut bumi. Ayo Renungkan dulu! Akan kubuatkan  konsep sederhana seperti ini. Derita dan segala kesedihan yang paling sedih sekalipun , hanyalah ulah pikiran saja. Sang Otak kadang suka iseng membuat kalian sakit hati dan patah semangat dalam menjalani hidup. Sang hati kadangkala juga ikut terbawa perasaan, tidak memilah perasaan mana yang membawa manfaat dan mana juga yang membawa petaka. Efeknya, lelah dan depresi berat itu datang secara bersamaan...