Sumber : NgajiFils.Fakhruddin Faiz
Mengukur sesuatu yang bukan excact, itulah hermenutika. Banyak orang yang menganggap negatif mengenai hermenutika sebab ada beberapa kerancuan dalam membedakan hermeneutika sebagai metode tafsir (bibel, Qur’an juga biasanya) dan hermeneutika sebagai basis dalam filsafat. Kali ini akan dibahas sebagai metode dalam memahami dunia manusia. Istilah hermeneutika diambil dari dewa yunani yang bernama Hermes. Dimana arti dari bahasa inggrisnya yakni a messenger who bring the massage of destiny. Bagaimana cara agar orang memahami pesan yang kamu bawa. Karena modus dari hidup kita adalah paham dan memahami sesuatu. Dalam dunia islam nama Hermes ini adalah Idris. Jadi diasosiasikan oleh nabi Idris sebab idris diakui sebagai filosof pertama. Kalau dalam dunia sufi dipersonifikasikan dengan orang-orang yang sering berkeliaran di Bumi dan menjadi nabi Khidir itu sebenarnya Idris. Orang pertama yang resmi menggunakan istilah ini dalam dunia akademik yakni aristoteles. Dalam bukunya yang terkenal Organol. Dan juga dalam risalah namanya prihumaniam memahami dunia-dunia bahasa.
Pada awalnya ini diproses sebagai pemahaman. Hermeneutika harus dibahas sebab pemahaman itu tidak eksak dan ini melibatkan bahasa (linguistik). Makanya bagi filosof eksistensialis Hidgerr bahasa itu rumahnya ada. Dasar eksistensimu ada di bahasa. Makanya orang-orang postmodern sangat serius dengan bahasa. Di abad pertengahan logika dan filsafat jaya maka agama dan wahyu pun dianalisis menggunakan logika. Sehingga melahirkan yang namanya teologi. Setelah era pertengahan habis maka datanglah era modern. Orang modern sangat terpesona dengan rasionalitas, sehingga melahirkan sains yang luar biasa berbasis logika. Diakhir mdernitas, ada kesadaran baru orang melirik hermeneutika lagi. Ada beberapa teori yang mendukung hermeneutika.
1. Teori Evolusi : Manusia itu mirip dengan Kera. Secara ganetika, gerakan, dan konstruksi di tulang’’, progress orang orangpun mulai berubah, psikologi, dan agama, juga terpengaruh. Sebab hal ini segala sesuatu berubah dan berkembang.
2. Humanisme : Ketika manusia bagian dari alam semesta. Manusia pusatnya alam itu kebutuhan manusia.
3. Sejarah Kritis : Orang baru sadar ketika sejarah mengungkapkan. Ada kesadaran kritis bagian-bagian sejarah yang dilebih-lebihkan, ditutup-tutupi.
4. Kesadaran logosentrisme bahwa setiap orang terikat oleh logosnya masing-masing. Cara berpikir terpola. Setiap orang berbeda. Cara menanggapi masalah uga berbeda.
Asumsi pembuka
(a) Antroposentrisme, Peradaban ilmiah dilhat dari kebutuhan manusia. Manusia adalah pusat.
(b) Progresifitas. Meniscayakan dinamika, ada perubahan. Pluralitas kesadaran yang tidak bisa diseragamkan.
Mengapa muncul hermeneutika modern?
Kesadaran akan pentingnya ilmu-ilmu kemanusiaan dan suatu keinginan untuk mempertahankan ilmu-ilmu tersebut berbeda dari ilmu-ilmu kealaman. Perhatian yang serius terhadap problem Pemahaman teks Dari Masa lalu.
Asumsi hermeneutik
Manusia adalah self interprate being. Self itu terbentuk oleh bahasa dan sejarah sifatnya dialogis. Dunia tempat kita tinggal adalah 1 konstruksi mental yang kita bentuk sendiri dengan perspektif subjektif kita. Pemahaman kita tentang dunia, penerimaan kita terhadap makna dibaliknya ditentukan oleh pengalaman hidup yang kita miliki. Be know erat kaitannya dengan an erat kaitannya dengan to be.
Tiga hermeneutik attitude ; Hermeneutik as of suspensios, Perilaku yang dilakukan seseorang dalam menghadapi sesuatu yang keliru (curiga), Hermeneutik of apology yakni sebaliknya. Dan Hermeneutik off recovery ialah masih abu-abu.
Jenis-jenis hermeneutika
Hermeneutika konservatif / Romantic : Kebenaran teks itu terdapat dalam maksud pengarangnya dan sesuai dengan tujuan pertama yang dituju oleh teks itu. Pemahaman terhadap konteks historis cultural dan otobiografi pengarangnya merupakan salah satu cara untuk memahami teks. untuk memahami tes diperlukan pemahaman terhadap bahasa yang dipakai. Misalnya quran diturunkan sesuai logika orang arab dulu di jaman itu. Dengan melihat konteks bahasa dan sejarah seseorang mampu mengatasi bias-bias subjektif dirinya dan memahami teks secara objektif. orang harus membedakan makna dari teks yang sifatnya objektif dan signifikasi atau maksud teks sifatnya subjektif dari interpreter.
Hermeneutika dialogis / filosofis : Kebenaran Teks itu ada dalam diri pembaca. pemahaman konteks hanya membantu seorang interpreter tetapi tidak membuat teks berbicara tentang kondisi yang sedang dihadapi interpreter seorang interpreter tidak mungkin melenyapkan biasa subjektifnya sama sekali. Menurut Heiddeger ada 3 yakni Vorhabe : apa yang ada dikepalamu , Vorschit : apa yang kamu lihat, vorgriff : apa yang ingin kamu capai?
Hermeneutika kritis : Setiap pemahaman pasti diawali dengan kepentingan untuk sepenuhnya memahami objek interpretasi atau mencapai satu komunikasi yang utuh dengan yang lain seseorang tidak cukup hanya memakai prinsip teoritis hermeneutika namun juga harus melibatkan dimensi Ril sosial budaya dan ekonomi hidupnya dalam rangka emansipasi kehidupan orang bisa melampaui konteks bahasa dan pendiriannya dalam proses emansipasi ini.
Hermeneutika radikal /Dekonstruksi : Unsurnya ide faktisitas heidegger hermeneutika filosofis gadamer dekonstruksi derrida sering disebut hermeneutik tokohnya para filosof Post strukturalis derrida postmodern lyotard atau Pos metafisikal caputo fokusnya tidak ada kebenaran universal dalam interpretasi teks. Kebenaran itu bisa subjektif objektif atau memiliki 1000 kepentingan . sebab maknanya berganung pada relasinya. Common pattern fenomena sosial budaya wacana author distansi Reader apropriasi resepsi objektifikasi sosialisasi kritis komunikasi emansipasi.
Sudah bagus, cuman ada sedikit yang salah dalam penulisannya ada yang typo
BalasHapusHEHEHEEUUU OKAYY
Hapus