Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

KETIKA VIBRASI CINTA MELEKAT DI JIWA

Waktu usia anak-anak,   kita sering membayangkan Dia itu Maha Hebat dan Maha SegalaNya.   Tidak   ada kemampuan bagi kita untuk mengidentifikasikan diri denganNya.   Akibatnya,   perasaan takut teramat sangat muncul    ketika mengingat kepada yang serba Maha itu. Akhirnya,   Taqwa pun diartikan takut   dan tunduk. Namun perasaan takut ini jugalah yang membuat jarak kita denganNya sangat jauh. Dia yang sangat Suci, sementara kita sangat kotor. Lantas, bagaimana dengan pendekatan Cinta?   Bila dengan cinta, tiada lagi perasan takut dan tunduk,   melainkan perasaan kepasrahan diri dan keterpesonaan hati kepadaNya.            Cinta   tidak bisa diterangkan,   dan hanya bisa dirasakan.   Tidak   cukup kosakata yang tersedia untuk menggambarkan bagaimana nikmatnya Cinta.   Karena   kosakata yang tersedia didominasi oleh kebutuhan fisik sehingga untuk mencari kata yang bisa memfasilitasi keinginan jiwa ini tidaklah cukup. Lautan Cinta pada diri seseorang akan mengimbas pad

Aguste Comte : Positivisme

      Sumber : NgajiFils.Fakhruddin Faiz Tokoh   yang bernama aguste Comte, memiliki penyakit jiwa dalam sejarah. Agak paranoid, beliau pernah masuk sekaligus pernah kabur dari rumah sakit jiwa. Aliran   positivisme ini mengarah kepada sosiologi berciri khas Comte. Kisah   hidup yang terbilang   tragis.   Sebab ia   hidup di saat Perancis mengalami perang. Waktu itu,   kelompok   bangsawan bersikeras menginginkan monarki   sementara rakyat menginginkan demokrasi. Dari   pasca Revolusi Perancis inilah yang melatarbelakangi lahirnya positivisme yakni keinginan untuk merehabilitasi kondisi sosial pasca revolusi tahun 1789.   Ada   dua pemikiran yang muncul. Pertama,   mereka yang ingin kembali pada model masyarakat tradisional   (kelompok Romantik). Kedua,   mereka yang mencari nilai-nilai baru modernitas dan memimpin masyarakat saintis-industrial di masa depan (kelompok positivism) . Apakah positivism?       Yakni suatu doktrin epistemologis yang menyatakan bahwa peng