Otak dan Hati
Saat ini, aku bukanlah seorang
milyader :v. Tapi Aku bisa berteriak dengan lantang bahwa akulah orang yang paling
kaya di dunia karena memiliki harta paling besar yang bernama Otak dan Hati *Dalam
perspektif imajinasiku sendiri, siapa yang berani membantah? Bila kau juga
sepakat, maka kuanggap kau sebagai seseorang yang paling kaya juga.
Namun, untuk kau yang
saat ini merasa paling menderita, makhluk paling melarat di sudut bumi. Ayo Renungkan
dulu! Akan kubuatkan konsep sederhana seperti ini.
Derita dan segala kesedihan yang paling sedih sekalipun ,
hanyalah ulah pikiran saja. Sang Otak kadang suka iseng membuat kalian sakit
hati dan patah semangat dalam menjalani hidup. Sang hati kadangkala juga ikut
terbawa perasaan, tidak memilah perasaan mana yang membawa manfaat dan mana juga
yang membawa petaka. Efeknya, lelah dan depresi berat itu datang secara bersamaan.
Anggota badan juga tak kalah payahnya. Hanya karena si Otak dan si Hati yang memegang kuasa atas segala pusat kordinasi dan pengendali tubuh. Mereka
ikut-ikutan merasa sakit. Efeknya Makan
tak enak. Tidur tak nyenyak. IYA. Hanya anggota badan kalian yang payah. Anggota
badanku tidak. Anggota badanku cukup kritis. Mata, badan, telinga, tangan,
kaki, dkk. Mereka bisa protes. Mereka bisa memberontak. Memberontak dalam
bentuk lain yang cukup sulit kugambarkan. Tapi cukup menyiksa. Tersiksa karena apa?
Coba kau bayangkan! Ada seorang sutradara yang menciptakan skenario dimana, isinya mencari
sesuatu dan akhirnya tersesat. Si
tokoh utama itu tersesatnya settingan. Tapi
kenapa sang Sutradaranya yang tersesat beneran? HAHAHA? Kau faham kah? Cukup dibaca saja ya! Tapi pertanyaan besar, timbul dalam
benak. Disini yang sutradaranya itu aku kan?
atau jangan-jangan, akulah si tokoh utama itu yang disetting untuk tersesat tadi. Ataukah jangan-jangan si Tuhan yang paling kusayang
itu.. yang sutradara? Sang pemberi otak dan hati,
yang membuatku merasa paling kaya raya tanpa
selembar kertas yang dituhankan oleh banyak orang bernama uang. Dia yang membuatku berfikir dan cukup menjadi perasa
dalam cerita absurd ini. Tuhanku tersayang jika boleh bertanya..mengapa kehidupan orang dewasa itu benar-benar menyebalkan?
Pada akhirnya tak ada kesimpulan apa-apa. Ini hanyalah
sebuah luapan emosi dari penulis. Tapi, sekedar informasi, Skenario akan cerita
indah di dunia nyata benar-benar palsu. Merangkai
kisah imajinasi dalam alam bawah sadar jauh lebih menyenangkan. Kau boleh saja beranggapan jika aku menderita Alexithymia.
Kalaupun itu benar terjadi dan tanpa perlu pemastian dari psikolog.Tidak masalah. Yah.. alasannya karena dunia si orang dewasa itu. Aku telah
memasuki dunia yang menyebalkan itu. Tapi semoga saja tidak punya kelainan apa-apa. hehe..
Dan siapapun kalian,
jangan lupa bahagia, makan dan tidur. Semoga sehat selalu dan tetap terus
berada dalam lindungan-Nya. Untuk diriku sendiri petikan hikmah malam ini, Jangan
memaksakan jalan cerita!, jangan jadi sutradara. Itu egois namanya. Dan juga
Jangan bermain api Jika tidak ingin terbakar-. Ma’rifat C-
SELAMAT HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA
-10 OKTOBER 2019-
SELAMAT HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA
-10 OKTOBER 2019-
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus