Sumber : NgajiFils.Fakhruddin Faiz
    Scopenhuer ini salah seorang filosof cerdas, tapi
pengalamannya selalu apes. Pemikirannya dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalaman sialnya  selama hidup. Wataknya  anti sosial.  Dia seorang bangsawan kaya
raya tetapi pengalaman hidupnya sungguh Ironi.  Ayahnya  bunuh diri ketika ia berusia 17 tahun. Kerap  kali patah hati bolak-balik. Ketika  berusia 24 tahun, dia naksir dengan seorang penyanyi  club,  namun
cintanya ditolak.  Hingga  berusia 40 tahun, kembali naksir dengan seorang perempuan dan lagi-lagi ditolak. 
Pada  akhirnya, diapun tidak pernah menikah selama
hidup . Mengenai intelegensi, si
Scopenheuer orangnya cerdas. Beliau  pernah
mengajar di  universitas Collage,  sekaligus 
 memiliki saingan berat  yaitu Hegel (Filsuf juga). Hingga  suatu hari, 
dia memutuskan untuk berhenti mengajar dan menulis buku. Karyanyapun terinspirasi
dari sosok filsuf yang bernama Immanuel Kant.  Sekalipun pada waktu itu bukunya tidak laku,  namun pemikirannya sangat berperan besar  dalam banyak bidang , khususnya 
psychoanalysis.  Menurut Schopenhauer, hidup itu  adalah segala perasaan pesimis dan  sinis.  Dimulai dari ....
 Akar Pemikiran
Schopenhauer
 Terinspirasi  dari
a.     Plato : mengenai dualisme
realitas (idea) : Hidup  ini adalah kabar yang
kita  lihat,   dan realitas sejati itulah idea. Cowok gagah, gadis manis hanyalah kabar
yang dilihat (wujud maya), sejatinya adalah mereka manusia. Manusia itulah Idea. 
b.    Immanuel kant : mengenai materi  fenomena dan Nomena. Fenomena  adalah sesuatu dalam pandangan kita dan Nomena itu sesuatu yang apa
adanya. Kursi  yang saya lihat adalah sebuah angka 4. Itu versiku.
Nda tau dengan versimu. Itulah fenomena. Lalu nomenanya kursi adalah tempat
duduk, yang selalu berpasangan dengan meja.
c.    Romantisisme : pentingnya seni dan musik, ide tentang prinsip Absolute
manifestasikan diri dalam beragam wujud dan realitas ide tentang penderitaan. Ketika mendengar musik, kamu terbuai oleh
melodi indahnya yang membuat masalah hilang. Ketika musiknya berhenti kamu
ingat lagi masalahmu. 
d.    Oriental  philosophy : Hidup  ini Hanyalah ilusi.  Jangan- jangan hidup 
ini Yang kita jalani sekarang adalah bunga-bunga tidur  dari kematian
kita. Capek-capek
debat, mencaci-dan memaki, iri dan dengki, patah hati dan galau selama hidup. Pas
bangun dari kematian, oalah Cuma mimpi.
 The World is My Presentation
          Dunia  ini hanyalah sebuah representasi.  Artinya  menampilkan ulang.  Aku  menampilkan dunia sesuai dengan versiku.  Representasi  ialah ilusi.  Representasi  terdiri atas dua, ada subjek yakni
mengetahui segalanya tanpa diketahui atau aktivitas yang melahirkan
representasi.  Yang  kedua, objek. Apa yang diketahui
atau apa yang benar-benar eksis. Contohnya, saya memahami penjelasan orang mengenai definisi kursi (S).  Definisi  kursi dipahami oleh saya (O). Artinya,  antara subjek dan objek  tidak dapat
dipisahkan dan keduanya tidak eksis sebagai dirinya sendiri namun eksis saat
dalam relasi dan dengan inilah menghasilkan pengetahuan. 
  Will (Kehendak) 
 Antara Aku dan kursi ada jaraknya.  Dan  yang menjembatani aku dan kursi ini adalah
will. Fungsinya
sebagai : Pintu gerbang nomena : Das ding   an
sich.  sesuatu dan dalam di
rinya  sendiri,  realitas dibalik fenomena.  Menurut  schopenhauer,  Hidup ini adalah mimpi. Realitas  fenomena atau
representasi adalah ilusi optik yang menipu dunia tanpa nyata. Ini hanyalah sebuah tabir maya, dan  dibalik fenomena terdapat
realitas yang sejati yaitu kehendak yang sifatnya metafisik. Jadi, will itu adalah
hasratmu.  Ketika  kita ingin bertindak
melakukan sesuatu kuncinya tidak di akal tapi di Will. Akal itu tugasnya hanya menjustifikasi atau Menstempel bahwa ini benar dan
salah.  Tapi  akal selalu di belakang
will. Makanya jangan
terlalu wow dengan akal. Banyak kok orang menutupi kesalahannya cuma pake
logika saja. kalo mau menilai orang, liat will (tindakannya). 
 Peran Akal Dan Intelek
 Permukaan  jiwa kita dibawah akal terdapat kehendak yang
tidak sadar,  suatu daya,  atau kekuatan hidup yang abadi. Suatu  kehendak dari keinginan yang kuat akal
kadang-kadang memang mengendalikan kehendak hanya sebagai pembantu yang
mengatur tuannya. intinya kita tidak harus terlalu Wahh  dengan akal sebab tidak
penting dengan argumennya si akal.  yang penting 
Willnya.  itulah kuncinya. Kehendak  atau keinginan manusia tidak pernah
berakhir.  jadi tidak pernah seseorang merasa puas karena terpenuhi.
padahal  kehendak muncul karena kurang sesuatu. rasa kurang itu menyakitkan. jadi,
hidup itu menyakitkan. maka  kehendak dianggap sebagai kejahatan. bila tidak terpenuhi si kehendak ini maka akan mendatangkan penderitaan.  menderita inilah aslinya hidup.
 universal pesimisme
 penderitaan adalah struktur kehidupan manusia yang
sifatnya universal dan Tiada putusnya.  bahagia didefinisikan sebagai jeda sementara dari
rasa sakit. Mengapa? karena   jika terus bahagia pasti berujung pada kebosanan . jadi
kehidupan manusia  itu  hanyalah bolak-balik antara penderitaan dan
kebosanan.  bahagia,  bosan,  keinginan baru,  terpenuhi,
  bahagia lagi,  bosan lagi,  begitu seterusnya,  
lingkaran setan.
 Apakah ada jalan keluar? ada.
 Jalan pertama  estetis seni. Kalau  kita mendengarkan musik kita terhanyut dalam makna lagunya atau nada-nadanya sehingga  kita lupa dengan beban hidup.  kita mampu
melampaui diri mengatasi ruang dan waktu. Kedua, Kebajikan mewujudkan Simpati etis
kepada orang lain yang sama menderita dengan kita.  berupa kasih (compression, Justice, Agape) tanpa
pamrih.  Lawannya ya
 egois. Sekalipun  si Arthur orangnya ansos  dan terlalu
sinis dengan hidupnya,  dia tetap bisa mengatakan
Justice is the basis of all  moral.  
Jalan ke 3 ada asketis. Selama  Will masih terikat, maka kita belum
bebas.  Semakin  banyak keinginan semakin
sakit caranya menyingkirkan kehendak membebaskan diri dari yang diinginkan.  Maka lampaui egomu dan  Hiduplah dengan 
asketis. kira-kira  sama dengan konsep
Nirvana  ajaran Buddha.  Disini menegaskan bahwa ; dunia untuk
mencapai ranah Kedamaian hujan ketenangan di mana ego dan diri terlampaui. Jika  kita telah sampai ke titik ini maka kata si
schopenhauer kita telah mengenali kebahagiaan.
Manusia itu unik ketika dia patah hati dia membenci dunia ketika
dia bahagia dia mencintai dunia.  maka uslah ,  menjauh. Next Bye... 

SNgat bagus
BalasHapus